By Shafira Khairunnisa Handoko
Hello good readers! Artikel kali ini kita akan bahas apakah penyakin HIV/AIDS dapat menular?
AIDS merupakan sebuah penyakit yang disebabkan oleh Human Immunodeficiency Virus (HIV). Kita semua pasti engga mau kan terpapar atau tertular oleh virus tersebut, agar kita lebih tau mendalam mengenai virusnya. Yuk ketahui apa saja hal-hal yang dapat menyebabkan penularan HIV
1. Seks Bebas
Salah satu hal yang paling berbahaya dalam penularan HIV dengan probabilitas yang tinggi adalah seks bebas. Penularan dengan melakukan hubungan seksual dapat terjadi dari pria ke wanita atau sebaliknya, serta pada sesama jenis kelamin melalui hubungan seksual yang berisiko. Penularan HIV dapat terjadi saat hubungan seks melalui vagina, anal, maupun seks oral dengan pasangan yang terinfeksi HIV. Salah satu cara terbaik untuk mencegah penularan HIV adalah menggunakan kondom saat berhubungan seks dan tidak berganti-ganti pasangan seksual. Tetapi hal tersebut pun harus diperhatikan dari keamanan dan penggunaan aturan dalam menggunakan alat kontrasepsi tersebut. Tetapi, bukan berarti dengan menggunakan kondom kalian terbebas dari HIV. HIV juga bisa disebabkan karena ada saja beberapa orang yang berganti-ganti pasangan bersenggama, sehingga hal tersebut meningkatkan kemungkinan HIV.
2. Jarum Suntik
Jangan salah presepsi tentang penggunaan jarum suntik. Jarum suntik dapat menyebarkan HIV apabila terkontaminasi oleh darah pengguna sebelumnya. Hal tersebut dapat terjadi karena, banyak pengguna yang menggunakan jarum suntik tidak sekali pakai atau digunakan beberapa kali kepada orang yang berbeda atau dapat kita sebut sebagai jarum suntik bekas.
3. Mainan Seks
Penetrasi seks, entah itu lewat vaginal (penis ke vagina), oral (alat kelamin dan mulut), atau anal (penis ke dubur) dengan pasangan yang mengidap HIV bisa membuat Anda tertular virus. Apalagi kalau Anda berhubungan seks tanpa kondom. Ini adalah cara penularan HIV yang paling utama. Namun, mainan seks yang dipakai bergantian juga dapat menjadi penyebab penyebaran virus dari satu orang ke yang lainnya. Bila Anda atau pasangan Anda mengidap HIV, jangan menggunakan mainan seks secara bergantian dalam satu sesi bercinta. Virus HIV memang umumnya tidak bisa hidup lama-lama di permukaan benda mati. Namun, mainan seks yang masih basah oleh sperma, darah, atau cairan vagina mungkin saja menjadi perantara virus untuk berpindah ke pasangan.
Oleh karena itu, selalu hindari menggunakan mainan seks bekas orang lain. Selain HIV, vibrator atau cincin anal milik Anda juga dapat berisiko menularkan berbagai penyakit menular seksual seperti gonore, sifilis, herpes genital, dan sebagainya. Juga, tenaga kesehatan menekankan setiap pasangan untuk rutin menjalani tes penyakit kelamin tahunan, sekalipun status Anda dan pasangan sudah resmi menikah. Pasalnya, banyak orang-orang yang tidak mengetahui atau bahkan menyadari bahwa dirinya telah terjangkit HIV. Gejala HIV pun pada umumnya muncul bertahun-tahun setelah infeksi pertama, yang membuatnya sulit untuk didiagnosis.
5. Donor darah & Cangkok organ
Salah satu syarat yang wajib dipenuhi sebelum donor adalah bahwa Anda tidak memiliki penyakit terkait infeksi yang menular lewat darah, seperti HIV. Namun, tak semua orang menyadari betul bahwa dirinya terjangkit HIV dan memutuskan untuk ikut donor darah atau organ tubuhnya untuk menolong sesama.
Jika seseorang yang positif HIV menyumbangkan darah, termasuk organ tubuh atau jaringan (seperti sumsum tulang), orang yang menerima donor kemungkinan akan terkena infeksi HIV juga. Maka dari itu, untuk mencegah penularan HIV dan infeksi darah lainnya, petugas donor biasanya akan menguji setiap sumbangan produk darah untuk virus seperti HIV sebelum diberikan pada orang yang membutuhkan. Sayangnya, beberapa negara berkembang mungkin tidak memiliki peralatan terkait untuk menguji semua darah. Jadi mungkin ada beberapa sampel sumbangan produk darah yang telah diterima ternyata mengandung HIV. Untungnya, kejadian ini terhitung langka.
Dalam kebanyakan kasus, produk darah yang Anda terima sebenarnya aman. Orang yang akan menyumbang darah atau organ biasanya akan diberikan pertanyaan yang akan membantu petugas donor menentukan apakah Anda memiliki risiko terjangkit HIV atau tidak. Jika Anda khawatir, Anda memiliki hak untuk bertanya kepada petugas kesehatan mengenai hal tersebut. Anda juga tidak perlu khawatir untuk jarum yang akan digunakan, karena sama halnya dengan sulam alis maupun sulam bibir, jarum medis yang dipakai adalah jarum steril dan sekali pakai. Kalau Anda tidak yakin, mintalah petugas kesehatan untuk mengganti jarum di depan Anda sebelum melakukan transfusi atau donor.
baca juga:
Comments